"Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu?
Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam
tubuhmu...?" (Yakobus 4:1)
Shalom..
Saudaraku, kita harus
mulai menyadari dengan pikiran yang positif, dan mempertanyakan pada
diri kita pribadi lepas pribadi, setiap keinginan atau hawa nafsu diri
yang ada atau yang timbul di dalam hati dan pikiran kita, apakah
keinginan itu memiliki dampak yang bernilai kekal atau tidak.
Jika keinginan yang ada dalam hati dan pikiran kita, adalah merupakan
keinginan yang tidak bernilai kekal, tidak berdampak pada masa depan
kehidupan kita di dalam kekekalan nanti, maka kita harus mulai bisa
meredam semua keinginan tersebut, sampai pada akhirnya kita bisa
melepaskan semua keinginan itu satu per satu.
Tentu untuk merubah
keinginan itu tidak mudah, apalgi keinginan itu menyangkut dengan
kesenangan diri, hobi, dan bermacam hal lainnya yang kita anggap itu
menyenangkan bagi kita.
Hal ini akan sangat sulit untuk
dilepaskan. Tetapi bukan berarti tidak bisa dilepaskan, sebab yang
menjadi persoalannya hanya satu yaitu, kita mau untuk melepaskannya atau
tidak.
Kalau kita tidak mau melepaskan semua keinginan atau hawa
nafsu diri ini, berarti kita tidak mau berubah, dan itu artinya kita
tidak memikirkan dengan serius masa depan kehidupan kita di kekekalan
nanti.
Semua keinginan diri yang dianggap itu bisa menyenangkan
bagi diri kita, dan bisa kita nikmati selama hidup di dunia ini, adalah
merupakan hawa nafsu yang akan berdampak buruk bagi hidup kita di
kekekalan nanti. Bertalian dengan keinginan atau hawa nafsu diri ini,
mari kita lihat kembali apa yang firman Tuhan katakan di dalam;
Yakobus
4:1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu?
Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam
tubuhmu?
4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak
memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak
mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak
memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
4:3 Atau kamu
berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah
berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan
hawa nafsumu.
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia!
Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan
dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia
menjadikan dirinya musuh Allah.
Dari kebenaran firman Tuhan diatas, sudah jelas bagi kita, bahwa tidak ada sesuatu yang benilai
kekal dari setiap hawa nafsu diri yang ada di dalam hati dan pikiran
kita, malahan sebaliknya, setiap hawa nafsu diri itu pada akhirnya akan
membuat kita menjadi musuh Allah, sebab akibat dari keinginan atau hawa
nafsu yang kita miliki membuat kita lebih memilih bersahabat dengan
dunia, dan firman Tuhan katakan persahabatan dengan dunia adalah
permusuhan dengan Allah.
Jika demikian sekarang kita harus
memilih, mau menjadikan diri kita musuh Allah, atau mau menjadikan diri
kita sebagai anak-anak Allah. Setiap orang memiliki kehendak bebas untuk
menentukan apa yang ia inginkan.
Tetapi sebagai hamba Allah saya
hanya ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa menjadi musuh Allah,
itu artinya kebinasaan kekal telah menunggu di balik kematian. Dan orang
yang masuk dalam kebinasaan kekal, sekali lagi saya harus katakan itu
adalah sebuah kengerian yang dahsyat, karena api itu tidak pernah padam
sampai selama-lamanya.
Cara Merubah Keinginan Diri
Mungkin
sekarang yang menjadi pertanyaan bagi setiap orang yang mau berubah
adalah, bagaimana caranya merubah keinginan diri yang sia-sia?. Jika
saudara mau berubah, maka mulailah dengan membaca firman Tuhan setiap
hari.
Jadi memberikan waktu khusus paling tidakn 30 menit setiap hari membaca firman Tuha. Hal ini akan lebih bernilai dari pada 30
menit kita pakai hanya untuk membaca status teman, atau status orang
lain di soscial media seperti facebook, Twitter, Instagram, yang lebih
banyak hanya mengungkapkan sakit hatinya terhadap orang lain, atau
memaki orang lain.
Membiasakan diri membaca firman Tuhan setiap
hari, pada akhirnya akan membuat kita semakin mengerti apa yang Tuhan
mau atau apa yang Tuhan kehendaki. Dengan semakin mengerti apa yang
Tuhan mau, maka kita akan terbiasa untuk hidup melakukan kehendak Tuhan.
Hidup melakukan kehendak Tuhan harus menjadi satu-satunya filosofi
hidup kita, selama kita hidup di dunia ini, sebab melakukan kehendak
Tuhan adalah kunci kesuksesan hidup yang akan membawa kita untuk
menerima mahkota kehidupan dan kemulian kekal yang telah Allah sediakan
bagi setiap orang yang hidup mengasihi Dia.
Pada akhirnya saya harus berkata;
“Ingat baik, apa yang kita tabur saat ini, akan kita tuai nanti di
kekekalan, menabur dalam hawa nafsu akan membuat kita menuai kebinasaan,
tetapi menabur dalam hidup melakukan kehendak Tuhan akan membuat kita
menuai hidup dalam kemuliaan di Kerajaan Allah Bapa di sorga, sampai
selama-lamanya.”
Kiranya motivasi ini semakin membuat kita
menyadari bahwa hawa nafsu diri tidak pernah mengerjakan sesuatu yang
baik bagi kehidupan kita di kekekalan nanti.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
No comments:
Post a Comment