- Mengencani seseorang yang sudah memiliki anak, dari
pernikahan sebelumnya, memang lebih rumit. Namun bukan berarti tidak
mungkin. Sebab, dia yang sudah pernah bercerai, bukan berarti tak lagi
layak untuk membina rumah tangga dengan Anda. Jadi, jangan dulu mundur,
lebih baik perhatikan hal-hal berikut.
Biasanya, kebanyakan orang akan merasa bingung, kapan saat yang tepat untuk berkenalan dengan anak-anak pasangan. Jika hal itu yang terjadi, perhatikan dulu perjalanan hubungan Anda dengannya. Tidak perlu terburu-buru. Para ahli sepakat bahwa seseorang harus menunggu hingga hubungan telah menunjukkan tanda-tanda keseriusan satu sama lain. Jika hal itu telah terjadi, mulailah berkenalan.
Sebab anak-anak, terutama yang usianya masih muda, akan mudah menjalin keakraban dengan orang baru. Karena itu, jika hubungan belum serius, kenyataan hubungan Anda berakhir dengannya akan membuat si anak merasa kebingungan dan lebih kehilangan. Namun jika pasangan meminta Anda menemui anaknya sebelum Anda merasa yakin dengan keseriusan hubungan, perkenalkan saja diri Anda sebagai teman.
Saat berkenalan, bawakan saja hadiah kecil untuk menunjukkan niat baik dan ketertarikan padanya. Jika anaknya laki-laki, mungkin alat olahraga seperti bola, kostum basket, atau mainan mobil-mobilan dan krayon baru akan membuatnya senang. Sementara anak perempuan, bisa dibawakan boneka mungil, atau baju baru yang manis. Jangan dulu membelikan sesuatu yang mewah, sebab ia akan merasa terlalu senang dan cepat terikat dengan Anda.
Nah, saat hubungan Anda memang sudah sampai ke tahap serius, cari tahu lebih mendalam mengenai anaknya. Banyaklah bertanya, dan tunjukkan keingintahuan. Tetapi tidak perlu terlalu terburu-buru hingga terkesan memaksakan hubungan dan bahkan muncul sebagai figur orangtua. Mengajak jalan-jalan biasanya merupakan cara terbaik, dan menyenangkan. Ice skating, mendaki bukit, berkunjung ke kebun binatang atau menghadiri pertunjukkan bisa jadi pilihan.
Aktivitas seperti itu menawarkan perkenalan tanpa tekanan, bagi Anda dan anak-anaknya. Sebab, menjalani aktivitas seru akan menimbulkan interaksi yang juga seru karena kegiatan, dan Anda belum perlu mengobrol banyak hingga membuatnya jatuh hati terlalu dalam. Ajak si anak untuk memberikan opsi dalam merencakan kegiatan juga amat baik, agar ia merasa diperhitungkan dan memulai hubungan yang baik dengan Anda.
Ingat juga untuk tidak berekspektasi terlalu tinggi pada pertemuan pertama, atau berkegiatan pertama kali. Sebab, karakter setiap anak berbeda-beda. Anda bisa jadi terkejut karena penerimaan anak yang berlangsung cepat, dan merasa nyaman dengan Anda. Namun, kemungkinan buruk pun bisa saja terjadi. Sebab, biasanya anak merasa kecewa dengan hubungan Anda berdua.
Kebanyakan anak yang orangtuanya bercerai, masih menginginkan agar ayah bundanya kembali bersatu. Kehadiran Anda, bisa jadi titik penentuan yang memutus harapan tersebut. Ya, dengan hadirnya Anda sebagai pasangan baru, mereka menemukan fakta bahwa hubungan kedua orangtuanya sudah benar-benar berakhir. Reaksi umum yang akan ditampilkan oleh anak-anak ini biasanya berupa penolakan, rasa takut, cemburu dan bahkan menganggap Anda sebagai saingan.
Reaksi yang diberikan ini, biasanya juga bisa diprediksi sesuai dengan usia anak. Sebab, anak-anak yang masih kecil akan lebih mudah menerima hubungan baru orangtuanya. Usia remaja, biasanya, akan lebih sulit dan menjadi tantangan bagi Anda. Karena di usia remaja ini, mereka sudah mulai megerti akan seksualitas; hubungan kekasih. Dan biasanya mereka juga sedang bergelut dengan hubungan cintanya sendiri. Maka saat orangtuanya memiliki kekasih, mereka akan merasa ada ketidakpantasan.
Kuncinya adalah; jangan menyerah. Meski di awal, anak akan menolak untuk menjalin hubungan anak-orangtua dengan Anda, seiring waktu (bahkan mungkin tahunan), Anda pasti bisa membangun kedekatan dengannya. Terus ada untuknya adalah cara terbaik untuk menunjukkan pada putra putri kekasih Anda, bahwa Anda memang berniat untuk hadir dan menemani suka dan duka mereka.
Jangan pernah lupa juga untuk mendiskusikan segala hal terkait hubungan Anda dengan kekasih, dan anak-anaknya. Bicarakan dengan serius sebelum mengambil langkah berikutnya. Poin pentingnya adalah; berikan waktu, tidak perlu terburu-buru. Apalagi jika Anda bermalam di rumah kekasih, sebelum menikah. Wah, kalau bisa hindarilah hal ini. Tunjukkan kepada anak-anaknya bahwa tidur bersama hanya boleh dilakukan oleh pasangan suami istri.
Siapkan diri Anda untuk menjadi sosok orangtua yang akan dicontoh oleh anak-anak, juga merupakan hal penting. Meski mereka bukan darah daging Anda, namun mereka adalah buah hati pasangan Anda. Kenali cinta yang terjalin antar mereka, dan cintai mereka dengan sepenuh hati. Jangan pernah menganggap mereka orang lain.
Sunday, February 21, 2016
Berkencan dengan dia yang sudah punya anak
Jodoh memang mutlak urusan Tuhan, maka kita tak akan tahu dengan siapa
kita akan berjodoh. Bisa jadi, si dia, sudah memiliki anak dari
pernikahan sebelumnya. Lalu harus bagaimana memperkenalkan diri pada si
anak?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment