SELAMAT DATANG DI BLOGGER SAYA http://warta-wirti.blogspot.co.id/ TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG by ALEXYNET

Saturday, March 26, 2016

Bagaimana sebaiknya bersikap bila anak terus melawan?

Sikap kurang ajar adalah masalah umum pada anak-anak. Ada tujuh cara Anda dapat mengatasi masalah ini.


  • Anak lelaki Anda pergi bermain ke rumah tetangga, sesudah hampir satu jam, Anda datang untuk menjemputnya. Anda mengira tidak akan ada masalah. Tiba-tiba hal itu terjadi. Anak Anda menjawab dengan berteriak, "Ogah, ah! Gak mau pulang! Mama selalu mengganggu kesenangan orang!"
    Anda merasa kemarahan memuncak, sebelum Anda sadari Anda berteriak balik, "Berani benar kamu menjawab seperti itu!"
    Sahutnya, "Aku tidak dikasih uang jajan hari ini! Mama ibu yang paling jahat di dunia!!!"
    Anda benar-benar marah. "Diam! Kamu tidak dapat uang jajan seminggu!"
    Bantah membantah ini berlangsung terus. Anda menyeretnya sepanjang jalan ke rumah sementara dia menendang-nendang dan menjerit-jerit. Anda bersumpah dia tidak boleh main ke rumah tetangga lagi.
  • Sikap kurang ajar tidak boleh dibiarkan

    Sikap kurang ajar merupakan masalah pada anak-anak. Kita perlu mengajar mereka untuk memerlakukan orang lain dengan baik hati dan penuh hormat, dan cara menyampaikan perasaan tanpa sikap kurang hormat.
    Sayangnya, kita tidak dapat mengajar mereka bersikap hormat pada saat dia sedang berteriak-teriak.
    Saya tahu Anda INGIN menanganinya saat itu juga. Saya tahu Anda tidak suka dikurangajari. Tetapi begitu anak Anda marah-marah, bagian otaknya untuk berpikir tidak lagi bekerja. Saat itu dia dalam keadaan survival yang disebut "hidup atau mati."
    Selain itu, kita tidak dapat mengajar anak kita bersikap hormat dengan memperlakukan dia secara tidak hormat.
    Jika Anda dipacu oleh perilaku yang kurang ajar, pikiran Anda juga dalam keadaan "mati atau hidup." Anda tidak mampu berpikir secara rasional. Tanggapan Anda akan penuh dengan amarah, berteriak dan memberi hukuman atau Anda akan diam dan menyerah.
  • Adakah cara lain untuk menangani sikap kurang ajar?

    Jika Anda merasa tertekan untuk menghukum atau berteriak kepada anak Anda saat itu, saya anjurkan Anda mencoba salah satu atau beberapa dari 7 tanggapan ini.
  • 1. Tetap tenang

    Tampaknya mustahil? Tidak gampang untuk tetap tenang ketika anak kita bersikap kurang ajar. Menanggapinya dengan tidak respek memberi mereka pesan yang salah. Tariklah napas dalam-dalam, hitung sampai 20 atau mengulang mantra ini: "Ini bukan keadaan darurat."
  • 2. Pahami tingkah laku itu

    Lihatlah hal ini dari sudut pandang si anak. Apakah yang Anda minta berlebihan? Apakah mereka merasa tidak berdaya? Tanggapannya adalah cermin dari apa yang mereka rasakan di hati. Sayangnya, pada saat ini, mereka tidak dapat menyampaikannya dengan perkataan yang benar.
  • 3. Merasa simpati

    Bantulah anak Anda memahami perasaannya sendiri dengan memberi tanggapan yang penuh simpati, "Sayang ya Nak, kamu mesti pulang, tapi Totok juga harus bikin PR!" atau "Mama tahu kamu masih ingin main, tapi keluarga Totok ingin makan malam!" Ini bukan berarti Anda menyetujui perasaannya, Anda hanya berusaha memahami perasaannya."
  • 4. Periksalah waktunya

    Ada anak-anak yang terpengaruh oleh gula darah yang rendah, rasa lapar atau haus. Ada pula yang sangat peka dengan keadaan lingkungan atau tidak cukup tidur. Tawarkan dengan lemah lembut, "Mama bikin pisang goreng, kamu mau?"
  • 5. Bersabarlah

    Mudah untuk terseret dalam adu teriak dan emosi. Anda hendaknya sabar menanggapi segala kritik atau celaan yang dilemparkan kepada Anda, cobalah menghentikan amarahnya. "Stop, stop, Mama ingin mendengarkan, tetapi kamu ngomong terlalu cepat. Tenang dulu supaya Mama paham apa yang ingin kamu katakan."
  • 6. Biarkanlah

    Kadang-kadang lebih baik tidak memberi tanggapan, khususnya jika Anda tahu anak Anda dalam keadaan lapar atau lelah--atau jika Anda tidak dapat menahan diri dan ingin menjawab dengan sarkastik, marah atau tanpa respek. Anda tidak usah mengabaikan masalah ini selamanya. Begitu semua orang sudah tenang, Anda dapat membahas apa yang terjadi dan bagaimana menanggapinya secara berbeda lain kali.
  • 7. Pelukan

    Jika anak Anda bandel, Anda tidak merasa ingin memeluknya. Namun, bagi anak-anak, pelukan adalah yang mereka perlukan! Jika Anda mampu melihat di luar perilakunya dan mengabaikan sikap kurang ajarnya, Anda akan melihat bahwa anak Anda terluka perasaannya dan memerlukan dukungan. Kadang-kadang pelukan jauh lebih baik dari tanggapan lisan apa pun.
  • Lakukan didikan belakangan

    Menunggu atau menunda tanggapan Anda tidak berarti bahwa Anda pasif sebagai orangtua atau Anda menganggap sikap kurang ajar bukan masalah. Anda hanya menunggu sampai pikiran Anda dan pikiran anak Anda mampu menerima penjelasan dan mengolahnya tanpa sikap kasar, marah-marah atau kurang respek.
    • Bila Anda siap berbicara, Anda dapat mulai dengan, "Tampaknya kamu kurang senang Mama jemput dari rumah Totok kemarin. Bisakah kamu memakai cara lain untuk memberitahu Mama bagaimana perasaanmu?
    • Anda juga dapat membicarakan tentang hal lain yang dikatakannya, "Mama dengar tentang uang jajan yang Mama lupa kasi. Maukah kamu membicarakan hal ini sekarang?"
    • Anda juga punya perasaan! Tidak ada salahnya untuk menyatakan itu, dan membiarkan anak Anda tahu bagaimana perkataannya melukai perasaan Anda. Hati-hati untuk tidak menyalahkannya, fokuskan pada perasaan Anda. "Mama susah jika kamu menganggap Mama ibu yang paling jahat."
    • Jika Anda kehilangan kendali dan mengucapkan kata-kata yang penuh amarah, tidak ada salahnya Anda mengakui. Anda tidak sempurna, dan ada baiknya anak Anda melihat bahwa Anda juga belajar untuk menenangkan diri! Inilah saat untuk mendidik. Pikiran yang tenang dapat menyerap didikan, memproses masukan dan melatih keterampilan baru. Anak Anda dapat belajar mengendalikan emosi yang meluap dan memberi tanggapan yang lebih hormat lain kali.

No comments:

Post a Comment