- Kerapkali seorang ibu merasa kewalahan saat menjalani
kehamilan kedua di saat sang kakak masih berusia pra sekolah, 2 atau 3
tahun. Ini adalah usia dimana para anak sedang dalam kondisi yang sangat
aktif dan membutuhkan perhatian ekstra serta tenaga yang lebih untuk
pengasuhannya.
Tidak jarang seorang ibu mengalami stress akibat kondisi kehamilan yang sedang berat -akibat hormonal- ditambah dengan tingkah laku si kecil yang sedang aktif-aktifnya dan sulit diajak kerja sama. Kesal, marah hingga menyalahkan diri sendiri, semua adalah perasaan yang kerap timbul. Anda tidak sendirian.
Hal ini juga pernah saya alami, di mana saat kehamilan ke-2 dan ke-3 saya anak-anak pn belum genap berusia 3 tahun. Dibutuhkan tenaga ekstra besar untuk tetap menjaga semuanya berjalan dengan seimbang, dan saya sukses menjalaninya. Berikut beberapa tips yang sebenarnya juga dapat Anda lakukan supaya tetap dapat menjalani kehamilan dengan bahagia tanpa menghilangkan waktu berkualitas dengan si kakak. Kurangi standar yang Anda miliki
Terkadang emosi menjadi melonjak ketika seharian lelah beraktivitas. Kondisi tubuh yang sedang hamil mudah merasa lelah, ditambah lagi dengan kondisi si kakak yang sedang butuh perhatian dan sangat aktif. Di sini perlu sesekali Anda mengurangi standar pribadi yang dimiliki, sehingga Anda tidak merasa stres. Utamakan hal yang paling prioritas untuk dikerjakan. Jika memang saat itu harus lebih banyak menemani kakak beraktivitas, tinggalkan saja sejenak pekerjaan lainnya. Yang terpenting adalah melakukan segala hal dengan perasaan bahagia.Mengubah ritme kerja
Jika tidak memiliki asisten rumah tangga, maka menukar aktivitas bisa menjadi solusi. Lakukan pekerjaan yang biasa dilakukan di siang hari menjadi ke malam hari. Ini dapat dilakukan karena ibu hamil biasanya akan mengalami masa sulit tidur di bulan tertentu dalam kehamilan. Manfaatkan waktu di siang hari untuk lebih banyak beristirahat atau bermain dengan si kakak.Mengubah pola pikir
Jangan pernah merasa bahwa gagal menjadi ibu. Walau saat kehamilan Anda merasa kurang maksimal memperhatikan si kakak, perhatikan juga kondisi kehamilan Anda. Jangan lupa, janin yang di dalam perut juga mempunyai hak yang sama untuk diperhatikan. Tanamkan pikiran pada alam bawah sadar kita, bahwa kakak dan janin yang dikandung adalah amanah yang diberikan untuk dijaga dan dirawat. Anda memiliki kewajiban merawat keduanya, dan jangan lagi merasa kesal dan kecewa karena telah mengabaikan salah satunya.Komunikasikan dengan pasangan
Suami adalah orang yang tepat untuk diajak bekerja sama sementara waktu. Ketika Anda mengalami mual pada kehamilan, delegasikan sebagian besar pekerjaan rumah tangga kepada suami Anda untuk membantu. Gunakan jasa-jasa yang mendukung seperti jasa laundry dan catering. Begitu pula saat menemani kakak bermain, Anda dapat bergantian dengan suami di saat Anda memerlukan waktu beristirahat.
Wednesday, March 16, 2016
Hamil sambil merawat anak 'batita'? Jangan stres. Ini yang dapat Anda lakukan
Bagaimana menjalani kehamilan dengan bahagia sambil merawat 'toddler'.
Intip beberapa tips di bawah agar Anda dapat menjalani kehamilan lebih
menyenangkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment