- Menjadi kakak baru adalah pengalaman luar biasa bagi si
kecil. Terkadang mereka tidak mengerti bagaimana menunjukkan perasaan
tersebut, sehingga Anda melihatnya lewat perubahan tingkah laku yang
drastis. Tentunya si kakak membutuhkan waktu penyesuaian saat harus
berbagi 'perhatian Ibu' dengan adiknya yang baru lahir.
Mereka yang dulunya penurut bisa berubah jadi lebih sensitif, mudah menangis, marah dan menggamuk atau bahkan sampai menutup diri. Tidak jarang adik bayi menjadi sasaran pukulan dan lemparan barang. Mereka kerap mengganggap adik sebagai 'pencuri' perhatian ibu.
Situasi ini sangat wajar terjadi, apalagi kondisi sang ibu yang kerap kesulitan membagi perhatian di masa awal kelahiran anak ke dua. Kondisi ini juga kerap terjadi pada anak dengan jarak umur yang terlalu dekat, antara 1-3 tahun.
Tentunya Anda ingin sang kakak dapat berdamai dengan keadaan dan bahagia menyambut adiknya. Persiapkan si kakak menyambut adiknya sejak masih dalam kandungan. Jalin komunikasi kakak dan adik
Sejak adik dalam kandungan, ajaklah kakak untuk sering mengelus perut ibu sambil berbincang agar ia mulai memahami keberadaaan adik. Ayah dan Ibu dapat memberi gambaran apa yang adik lakukan di dalam perut. Secara perlahan, kakak pun akan mengerti rasa memiliki dan jika adik lahir nanti ia dapat menjadi teman bermain yang harus disayang dan dijaga.Libatkan kakak dalam menyambut adik
Percayakan kakak dalam menyiapkan keperluan adik bayi. Biarkan ia memilih saat membeli baju dan mainan adik. Ciptakan suasana gembira sehingga kakak semangat dan tidak sabar melihat adiknya lahir. Tunjukan beberapa foto aktivitas saat kakak masih bayi bersama ayah dan ibu, seperti sedang menangis, tertawa, minum susu asi dengan Ibu, makan dan mandi. Ibu bisa menceritakan sambil mengajarkan kakak apa yang harus dilakukan jika nanti ia menghadapi situasi yang sama dengan foto tersebut.Tunjukkan kasih sayang
Berikan kesempatan kakak langsung bertemu saat adik lahir. Biarkan ayah menggendong adik sementara ibu mencium dan memeluk kakak terlebih dahulu, baru ibu bisa mencium dan memeluk adik.
Sambil memperkenalkan adik, biar kakak melihat dan mencium adik. Berilah semangat dan pengertian jika saat pulang ke rumah nanti (dari Rumah Sakit Bersalin), kakak bersama ayah dan ibu bisa merawat dan menjaga adik bersama-sama.Jangan mengubah rutinitas
Bersikaplah adil dengan meluangkan waktu untuk kakak saat Adik sedang tidur atau saat sedang diasuh dengan anggota keluarga lainnya. Tetap lakukan rutinitas yang biasa Anda lakukan untuknya setiap hari seperti menemaninya bermain, memandikan kakak atau membacakan buku cerita sebelum tidur. Dengan begitu, si kakak akan mengerti bahwa perhatian Ibu tidak berubah setelah adik lahir.Atasi Rasa Cemburu
Jangan membandingkan antara kakak dengan adik karena hanya akan memunculkan konflik hingga saat mereka besar nanti. Berikan motivasi kepada kakak untuk menjadi contoh baik bagi Adiknya.Minta bantuan seluruh anggota keluarga
Mintalah bantuan ayah dan anggota keluarga lainnya untuk memberi perhatian kepada kakak saat ia rewel dan mencari perhatian Ibu. Atau sebaliknya mintalah mereka untuk mengasuh adik, agar ibu bisa bermain dengan kakak.
Dengan melakukan tip di atas, akan timbul rasa kasih sayang dan memiliki pada diri kakak dan menganggap adik sebagai partner dan bukan saingan. Dengan begitu, kerukunan antar keduanya akan terus terjalin higga mereka dewasa.
Thursday, March 3, 2016
Persiapkan si kakak menyambut kehadiran adik bayi
Kakak membutuhkan waktu saat harus 'berbagi' perhatian Ibu dengan
adiknya yang baru lahir. Karenanya, persiapkan si kakak mulai saat adik
masih dalam kandungan untuk menimbulkan rasa kasih sayang dan
mengurangi kecemburuan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment